Lakukan FGD, Akademisi HI dari Tujuh Universitas Islam Bentuk Insiera

YOGYAKARTA, INSIERA – Para akademisi dari tujuh universitas Islam di Indonesia berkumpul pada hari Jum’at, 12 Februari 2016 di ruang Study Hall Magister Ilmu Politik dan Hubungan Internasional Gedung Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Dalam acara tersebut, mereka menggagas berdirinya the Indonesian Islamic Studies and International Relations Association atau Asosiasi Studi Islam dan Hubungan Internasional Indonesia, disingkat Insiera.

Berdirinya asosiasi ini dimaksudkan menjadi wadah untuk menghubungkan studi keislaman dan Hubungan Internasional. Sebagaimana sudah mafhum, selama ini kajian Hubungan Internasional dihegemoni oleh pandangan-pandangan Barat. Padahal beberapa Negara seperti India dan China sudah mulai mengembangkan kajian Hubungan Internasional dengan perspektif bukan Barat (non-Western).

Dr. Surwandono selaku koordinator asosiasi ini menyampaikan rasa optimis bahwa Insiera akan bisa berkembang layaknya komunitas epistemis lainnya. “Dengan berkumpulnya orang-orang yang punya perhatian terhadap kajian Studi Islam dan Hubungan Internasional, saya yakin kita tidak akan merasa bergerak sendiri dan bisa saling berbagi serta menguatkan satu dengan yang lain,” ujar doktor alumni UGM ini meyakinkan.

Dalam kegiatan yang diadakan dengan format diskusi terarah (focus group discussion) tersebut, juga disepakati bahwa Insiera merupakan asosiasi yang bersifat inklusif yang siap menaungi siapapun yang tertarik dengan Studi Islam dan Hubungan Internasional. Ketua Prodi Magister Ilmu Politik dan Hubungan Internasional UMY yang telah menghasilkan banyak karya dalam kajian politik Islam dan isu dunia Islam ini menegaskan bahwa peran Insiera sebagai asosiasi diharapkan bisa memberikan manfaat optimal dalam peningkatan kapasitas keilmuan dan keorganisasian para anggotanya.

Meskipun sederhana, acara ini mampu membahas empat agenda penting asosiasi berkaitan dengan nama organisasi, legal standing, program kerja dan jaringan. Acara dimulai pukul 09.00 WIB, diselingi sholat jum’at dan diakhiri tepat ketika waktu sholat ashar tiba. Seluruh peserta bersepakat untuk menjadikan Insiera sebagai pusat keunggulan (center of excellence) bagi pengkajian studi keislaman dalam hubungannya dengan studi Hubungan Internasional.

Para pendiri: 11 peserta yang menandatangani daftar hadir pendirian perkumpulan INSIERA

 

Reporter: M. Qobidl ‘A. Arif
Editor: Gonda Yumitro

Leave a Reply